SEJARAH BERDIRINYA MTs N 6 GUNUNGKIDUL (MTs N BANYUSOCA)
Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten
yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya yang berada di daerah
pegunungan, tidak menjadikan kabupaten Gunungkidul tertinggal. Ada 18 kecamatan dan 144 desa yang tersebar di kabupaten ini, salah satunya adalah desa Banyusoca kecamatan Playen.
Desa Banyusoca merupakan salah satu desa yang
memiliki Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri yang mampu menampung anak-anak pada
jenjang pendidikan menengah pertama. MTs Negeri Banyusoca, itulah nama madrasah
ini dikenal. Jarak yang jauh dari perkotaan, jauh dari lalu lalang dan
kebisingan kendaraan mampu menghidupkan suasana belajar mengajar yang lebih
nyaman dan kondusif.
Letak MTs Negeri Banyusoca dekat dengan rumah
masyarakat setempat. Sebelah kanan dan kiri selepas dari gedung sekolah yang
akan dijumpai adalah rumah masyarakat. Di sebelah selatan madrasah (tepat di
depan madrasah) terdapat tempat pemakaman umum masyarakat. Dan di belakang
madrasah terdapat hutan dan beberapa
pohon jati.
MTs Negeri Banyusoca pada mulanya berasal dari
SMP NU. Lembaga pendidikan yang
didirikan pada tahun 1967 oleh YAPPI (NU) oleh sesepuh KH. Marzuki
(alm.) Giriloyo yang terletak di dusun Menggoro, Banyusoca kecamatan Playen,
kabupaten Gunungkidul ini masih berjalan dengan serba keterbatasannya. Adapun
jumlah siswanya relatif sedikit hanya 1 kelas, sedangkan
guru-gurunya masih merupakan lulusan madrasah dan pesantren.
Pada tanggal 9 Desember 1967 pengurus yayasan
mengajukan permohonan kepada menteri Agama agar SMP NU tersebut disinergikan.
Akhirnya permohonan tersebut dikabulkan dengan turunnya SK Menteri Agama No. 89
Th. 1968 tertanggal 1 juli 1968 tentang perubahan status SMP NU menjadi MTs
Negeri Banyusoca, Playen. Namun, setengah tanahnya masih meminjam tanah milik
YAPPI sehingga lokasinya bercampur dengan
MI YAPPI Banyusoca. Kemudian pada
tahun 2016 MTs Negeri Banyusoca berubah nama menjadi MTs N 6 Gunungkidul.
MTs N 6
Gunungkidul merupakan lembaga pendidikan formal
dibawah naungan Kementerian Agama, sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
mempunyai nilai lebih dibanding sekolah-sekolah umum. MTs Negeri Banyusoca
selain berkonsentrasi pada keberhasilan output
yang memiliki kemampuan akademis yang berakhlakul karimah juga berorientasi
pada proses pengelolaan komponen-komponen yang mendukung peningkatan mutu
sekolah/madrasah.
Secara internal, MTs N 6 Gunungkidul berusaha
mengembangkan berbagai kegiatan yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan
yang mengupayakan peserta didik untuk memilih kemampuan intelektual, kemampuan
mendengar dengan suara hati sebagai sumber informasi, dan kemampuan memberi
puncak spiritual (IQ, EQ dan SQ) serta membekali siswa dengan berbagai
keterampilan (life skill) dengan program-program unggulan
sekolah/madrasah. Selain itu juga, berupaya untuk meningkatkan mutu madrasah
seperti: penataan sekolah/madrasah, pengawasan terhadap kegiatan guru dan
siswa, serta dukungan tokoh masyarakat dan tokoh pendidikan lainnya
Secara intelektual, MTs N 6 Gunungkidul
berusaha untuk menjadi madrasah yang dicintai dan dibanggakan masyarakat karena
madrasah tumbuh serta dikembangkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama
yang baik seluruh stakeholder yang terlibat dalam proses pendidikan
sangat diperlukan guna mendukung terciptanya MTs N 6 Gunungkidul menjadi madrasah yang ideal.
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan
adalah kesiapan para pelaksana. Kesiapan ini sangat ditentukan oleh para pelaku
sebagai unsur pendukung antara lain keterlibat
pemerintah, masyarakat dan madrasah. Untuk kepentingan tersebut diperlukan sosialisasi yang matang kepada
berbagai pihak agar tujuan dan rencana yang telah dibuat dapat dipahami dan
diupayakan secara optimal.
Tidak ada komentar